Lestarikan Kearifan Lokal, SDN 53 Oi Fo'o Gelar Literasi Budaya: Serunya Fashion Show Tenun Bima hingga Tari Zapin

Kota Bima - Program literasi rutin setiap hari Rabu di SDN 53 Oi Fo'o kali ini terasa berbeda dan jauh lebih semarak. Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Ibu Rohana, S.Pd, sekolah ini menggelar kegiatan Literasi Budaya yang tidak hanya edukatif, tetapi juga menghibur dan penuh warna.

Dikoordinir langsung oleh Ibu Nurnarida, S.Pd, halaman sekolah disulap menjadi panggung peragaan busana (fashion show) dadakan yang meriah. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan siswa terhadap budaya lokal sejak dini, khususnya budaya Bima (Mbojo).

Guru Beri Contoh, Siswa Tampil Memukau

Salah satu momen unik yang memancing sorak sorai semangat adalah ketika kegiatan dibuka bukan oleh siswa, melainkan oleh Bapak dan Ibu guru. Para pendidik ini tampil lebih dulu memberikan contoh cara berjalan dan berekspresi, membakar semangat para siswa untuk tampil percaya diri.

Setelah sesi pembuka dari guru, giliran perwakilan siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 unjuk gigi. Mereka tampil memukau mengenakan busana adat ciri khas Kota Bima, lengkap dengan sarung tenun (Tembe Nggoli) dan selendang. Dengan penuh percaya diri, para siswa berlenggak-lenggok layaknya model profesional, memamerkan keindahan wastra nusantara kebanggaan daerah.


Paduan Busana dan Tarian Zapin

Tak hanya peragaan busana, kemeriahan literasi budaya ini semakin lengkap dengan penampilan seni tari. Siswa-siswi membawakan Tari Zapin Melayu dengan luwes dan kompak, menambah kekayaan nuansa budaya dalam kegiatan pagi tersebut.

Kepala Sekolah Ibu Rohana, S.P d menuturkan " Saya merasa sangat bangga dan terharu melihat antusiasme anak-anak hari ini. Penampilan mereka sungguh keren dan memukau. Melihat siswa-siswi kita percaya diri mengenakan sarung tenun khas Bima, ini membuktikan bahwa kecintaan terhadap budaya lokal bisa kita tanamkan dengan cara yang menyenangkan. Harapan saya, melalui literasi budaya ini, karakter siswa semakin kuat dan mereka tumbuh menjadi generasi yang tidak lupa akan akar budayanya."

Koordinator Literasi, Ibu Nurnarida, S.Pd, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran acara ini.

"Kegiatan Literasi Budaya dengan tema peragaan busana Alhamdulillah berjalan dengan baik. Kegiatan literasi kali ini sangat luar biasa," ungkap Ibu Nurnarida.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar berjalan di atas panggung. Ada aspek edukasi karakter dan seni yang dinilai.

"Dalam kegiatan peragaan busana ini, ada 3 hal yang perlu diperhatikan oleh siswa, yaitu: Penampilan, Gaya, dan Ekspresi," tambahnya.

Apresiasi untuk 10 Terbaik

Sebagai bentuk apresiasi dan penyemangat, pihak sekolah mengadakan penilaian oleh dewan juri untuk para peserta fashion show. Dari seluruh peserta yang tampil bagus, dipilih 10 orang terbaik untuk mendapatkan hadiah. Pemberian hadiah ini diharapkan dapat memacu semangat siswa untuk terus berkarya dan mencintai budayanya sendiri.

Kegiatan Literasi Budaya di SDN 53 Oi Fo'o ini membuktikan bahwa belajar budaya tidak harus membosankan, tetapi bisa dikemas menjadi kegiatan yang keren, seru, dan membanggakan.